Kontraksi belum tentu menandakan waktu bersalin sudah tiba
Bulan-bulan terakhir kehamilan, terkadang ibu merasakan
mulas. Tentu mulas bukan sakit perut karena terlalu banyak makan yang pedas.
Akan tetapi, rasa mulas ini adalah gejala kontraksi.
Apakah ini pertanda akan melahirkan? Belum tentu, Moms.
Ya, Moms perlu membedakan mana mulas karena kontraksi
‘betulan’ atau mulas kontraksi palsu. Karena tak sedikit ibu, terutama yang
baru pertama kali hamil, begitu merasakan mulas langsung panik dan segera ke
rumah sakit.
Saat itu mungkin yang terpikir, “Ini waktunya melahirkan!”.
Padahal, waktu diperiksa oleh dokter, ternyata mulas itu karena kontraksi
palsu.
Apa itu Kontraksi Palsu?
Kontraksi palsu atau yang dikenal dengan kontraksi Braxton
Hicks merupakan cara tubuh untuk mempersiapkan diri menjelang kelahiran.
Memang, tak semua ibu hamil mengalami kontraksi yang 'menipu' ini.
Lalu, seperti apa saja tanda atau gejala kontraksi palsu?
Berikut di antaranya:
Terasa mulas dan kencang di area perut, seperti kram perut
ringan. Namun rasa tersebut datang dan pergi.
Frekuensi dan pola kontraksi ini acak, tidak lama, tidak
makin parah dan tidak makin sering. Akan tetapi, bisa terasa sakit atau tidak
sama sekali. Misal, jarak antar kontraksi sekitar 10 menit, 6 menit, 2 menit,
lalu 8 menit.
Kontraksi ini tiba-tiba bisa berhenti bila Anda ubah posisi
atau melakukan kegiatan lain.
Tidak muncul bercak darah.
Air
ketuban tidak pecah.
Pada kontraksi palsu ini, rasa nyeri, mulas, kram atau tidak
nyaman berpusat di perut bagian bawah. Meski begitu, kejadian ini tak
menimbulkan pembukaan rahim. Jadi, Moms tak perlu terlalu cemas, tetap rileks
di rumah bila mengalami hal ini. Kontraksi palsu, tidak hanya dialami saat
trimester ketiga, bahkan bisa terjadi di trimester kedua.
Untuk meredakan nyeri karena kontraksi palsu, dokter
menyarankan ibu untuk berendam di air hangat, pijat, atau sekadar jalan ringan
di luar rumah. Pastikan untuk selalu banyak minum, ya, Moms.
Perlu kita tahu, tak semua ibu hamil mengalami kontraksi
palsu. Bila Moms merasa ragu apakah yang dialami kontrasi palsu atau kontrasi
sesungguhnya, tak ada salahnya untuk periksa ke dokter. Upaya yang dilakukan
adalah periksa vagina untuk mengetahui apakah ada pembukaan leher rahim atau
tidak.
Ini Tanda Kontraksi yang Sesungguhnya
Kontrasi menjelang persalinan umumnya terasa kuat dan lebih
teratur. Namun pada beberapa kasus, dapat timbul tanpa tanda kontraksi sama
sekali. Karena itu, pengalaman kontraksi menjelang melahirkan ini
bisa berbeda pada setiap ibu hamil.
Lalu, seperti apa tanda dan gejala kontrasi yang
sesungguhnya itu? Berikut 7 di antaranya:
Awalnya kontraksi tak teratur, persis kontraksi palsu.
Namun, seiring waktu kontraksi mulai menunjukkan pola, jarak, frekuensi yang
tetap, dan semakin terasa lama. Misal, kontraksi muncul secara berkala setiap 5
atau 7 menit sekali, masing-masing berlangsung sekitar 30-70 detik. Gunakan jam
tangan atau stopwatch untuk mengecek kontraksi. Catat kapan dan berapa lama
setiap kontraksi terjadi.
Kontraksi ini terus terasa meski Moms berganti posisi tidur
atau ganti aktivitas. Bahkan, kontraksi terasa makin intens.
Moms merasakan nyeri di sekitar perut yang terus-menerus
karena kontraksi ini, seiring tekanan di panggul. Sebagian ibu hamil mungkin
merasakan sakit hingag ke pinggang atau paha.
Sebagian ibu hamil merasakan kontraksi ini seperti kram haid
yang kuat, sedangkan ibu hamil lain merasakan kontraksi seperti gelombang kuat
yang terasa seperti kram diare.
Bila dilakukan pemeriksaan terjadi penipisan dan pelebaran
leher rahim.
Timbul bercak darah. Satu atau dua hari sebelum terjadi
kontraksi, Moms mungkin menemukan lendir merah muda atau keputihan disertai
darah. Bercak ini adalah lendir penyumbat yang “menyegel” leher rahim selama
hamil. Masalahnya, tak semua ibu hamil menyadari bercak ini.
Jika kontraksi teratur, air ketuban Moms pecah. Ini pertanda
waktu persalinan sudah dekat.
0 Komentar